Malam ini terasa sangat berbeda di kota yang kata orang merupakan pusat
mode dunia yaitu paris, ku buka jendela apartemen ku yang terletak di salah
satu tempat di kota paris. Aku berada di sini untuk menuntut ilmu, alasan ku
kuliah di paris antara lain di karenakan biaya kuliah nya yang terjangkau dan
juga ingin mencari suasana baru.
Malam ini entah kenapa aku sangat ingin sekali pergi ke menara Eiffel,
hati ku berkata “ayo dit malam ini kamu harus kesana”
Aku pun mulai berjalan menuju menara Eiffel memang apartemen ku tidak
terlalu jauh dari menara Eiffel cukup berjalan kaki pun sudah sampai. Entah sudah
berapa kali aku naik ke puncak menara Eiffel dan tidak pernah bosan untuk ku
melihat kemegahan kota paris dari atas sini.
Dari atas sini kita bisa melihat kemegahan prancis meskipun hanya kota
paris yang Nampak. Dari atas sini jelas Nampak lika liku jalan raya,
gedung-gedung bertingkat, hingga lika liku sungai seine yang membelah kota
paris. Dari tiap sudut puncak menara, aku pun memandang luas ke tepi langit
sebelah, namun kali ini mata tertuju pada gadis yang muka nya akrab dengan ku.
“sepertinya dia orang Indonesia” gumam ku dalam hati. Sebaiknya kusapa
saja dia
“Excusez-moi, on dirait que vous êtes en provenance d'Indonésie oui”
sapa ku pada gadis itu dalam bahasa perancis yang berarti permisi, sepertinya
anda dari indonesia ya
“oui, où voulez-vous savoir?” jawabnya dengan muka yang terlihat
bingung. Dia berkata ya, dari mana anda tahu?
“hahaha, sudah kutebak muka orang Indonesia memang khas” balas ku sambil
tertawa kecil
Akhirnya kami pun berkenalan
“adhityo présenter mon nom, vous pouvez connaître le nom de qui?” ucap
ku dalam bahasa perancis yang berarti kenalkan nama ku adhityo, boleh tau nama
kamu siapa? sambil menyodorkan tangan kearah nya
“namaku nabilah ratna ayu azalia, panggil nabilah aja” balas nya menerima
sodoran tangan ku. Kali ini ia menjawab pertanyaan ku dalam bahasa Indonesia
“kesini sama siapa?” Tanya ku pada nabilah
“aku kesini sendiri” balas nya santai
“sendirian? Yang bener” Tanya ku serius
“gak sih aku kesini nya sendiri, tapi aku di kota ini bersama keluarga
ku, kebetulan ayahku bekerja disini” jawabnya menanggapi pertanyaan ku serius
“kalo aku sih kesini melanjutkan kuliah” balas ku sambil meminum minuman
ringan yang saat ini ku genggam
“sepertinya sudah malam nih, aku mau pulang” ucap nabilah yang seketika
langsung melihat jam tangan yang ia pakai
“memang rumah mu dimana” Tanya ku pada nabilah
“rumahku di jalan Champs-Elysées” balas nabilah
“oh di jalan Champs-Elysées, itu juga dekat dengan
apartemen ku ko” ucap ku pada nabilah di dalam lift
Akhirnya kami pun berjalan pulang menuju rumah masing-masing. Sebelum berpisah
aku pun berkata pada Nabilah “bil boleh minta nomor HP mu!”
“bien sûr” jawab nabilah, kali ini di menjawab dalam bahasa perancis yang
berarti tentu saja
Kami pun saling bertukar nomor HP. Sesampainya di apartemen akupun
langsung beristirahat karena mengingat besok aku ada jadwal kuliah pagi.
akhirnya aku pun menyelesaikan kuliah hari ini dan kucoba untuk mengajak
Nabilah makan malam. Setelah kurang lebih satu tahun aku bersahabat dengan
nabilah ini pertama kalinya aku mengajak nabilah makan bersama. Sepertinya aku
memiliki perasaan kepada nabilah entah mengapa jika aku sedang jalan dengan
nabilah, ada sesuatu yang sangat berbeda dan aku merasa sangat nyama bila
berada di dekatnya.
“bil malam ini kamu ada acara gak?” isi sms ku pada nabilah
“gak ada dit emang kenapa?” balas nabilah
“mau makan malam bareng” ajak ku pada nabilah. Ini pertama kalinya aku
mengajak seorang wanita makan malam di paris
“makan malam dimana dit?” balas nabilah
“di Restoran
Jules Verne, bil bisa gak?” Ajak ku coba menyakinkan nabilah
“hah disitu, kan mahal banget dit!” isi sms nabilah
pada ku
“tenang aja bil aku yang bayar deh hehehe” balas
sms ku pada nabilah
“yakin nih?” balas nabilah
“yakin, aku tunggu ya di bawah menara Eiffel jam
19:00, inget bil jangan telat ya J” balas sms ku
“iya, tunggu aja ya aku pasti datang ko” balas
nabilah
Aku sangat senang karena nabilah mau menemani ku
untuk makan malam disana, sekedar info ya Restoran Jules Verne adalah restoran yang terletak di tingkat
dua yang terletak di menara Eiffel, semua orang yang
berada di kota paris pasti tau dengan restoran itu.
Kulirik jam yang menempel di dinding kamar ku
yang sudah menunjukan pukul 18:30.
“ah berangkat sekarang aja deh, lebih baik aku
yang menunggu nabilah dari pada dia yang menunggu ku” pikir ku dalam hati.
Setelah kurang lebih 10 menit aku menunggu nabilah,
ia pun datang dengan balutan dress warna putih ia terlihat sangat mempesona.
“maaf ya dit jadi nunggu” ucap nabilah sambil
membereskan tatanan rambutnya
“gak apa-apa bil kalo yang di tunggu bidadari
secantik kamu” jawab ku menggoda nabilah
“bidadari? Ada-ada aja kamu dit, udah yuk masuk”
balas nabilah pada ku, yang langsung menarik tangan ku untuk naik ke lift
menuju tingkat dua.
Sesampainya di restoran aku dan nabilah pun
memesan makanan. Sebelum makanan datang ke meja kami aku pun berbicara kepada
nabilah.
“bil kayaknya tiap jalan berdua dengan kamu, aku
merasa nyaman deh” ucap ku yang sejenak membuat hening suasana di antara kami
berdua
“hah kamu serius dit” jawab nabilah dengan nada
rendah
“aku serius bil, kayaknya aku jatuh cinta sama
kamu deh apa kamu, apakah kamu mau menjadi pendamping hidupku?” Tanya ku pada
nabilah dengan nada rendah juga namun dengan serius
“tapi….” Gumam nabilah, belum selesai nabilah
berbicar aku pun memotong kata-kata nya
“tapi apa bil, Di
antara mereka yang aku sukai atau kagumi, aku tidak dapat menemukan suatu kesamaan Tetapi
dengan
melihatmu, aku dapat menemukannya, kamu membuat saya merasa
nyaman” ucap ku sambil menggenggam tangan nabilah
“apakah kamu yakin dengan semua ini dit? Kita sudah
lama bersahabat apakah kamu yakin akan mengakhiri persahabat kita” balas
nabilah
“sangat yakin, Lebih mudah mengubah persahabatan menjadi cinta, daripada mengubah
cinta menjadi persahabatan” ucapku tegas pada nabilah
“Cinta tidak memiliki apapun yang ingin kau dapatkan, tapi cinta memiliki
semua yang ingin kau berikan” jawab nabilah, mengiyakan
Malam ini malam yang sangat indah bagi ku dan
juga nabilah, kami melanjutkan makan malam kami dan pulang bersama.
Setelah kurang lebih 4 tahun aku kuliah di
sini aku pun akan segera lulus, dan aku pun akan pulang ke Indonesia untuk
mengambil alih perusahaan milik keluarga kami. Itu memang rencana yang sudah di
atur oleh ayahku.
Untuk terakhir kali nya sebelum pulang ke
Indonesia, aku mengajak nabilah bertemu di Place des Vosges taman yang
terletak di distrik marais. Kami pun duduk di salah satu kursi yang berada di
tempat taman ini. Nabilah pun menyandarkan kepala nya di bahuku
“bil aku akan
segera pulang ke Indonesia, aku harap hubungan kita masih terus berlanjut” ucap
ku pada nabilah sambil mengelus rambut nabilah
“wah, kebetulan
banget ya aku juga akan pulang ke Indonesia tahun ini, selain karena aku sudah
menyelesaikan kuliah ku ayah ku pun kembali bertugas di Indonesia” jawab
nabilah yang sejenak memejamkan mata nya untuk merasakan segar nya udara di
sini.
“kapan kau akan
pulang bil?” Tanya ku pada nabilah
“aku pulang sore
ini dit” gumam nabilah pada ku
“biarkanlah aku
mengantarmu sampai bandara” ucap ku pada nabilah
Setelah kurang
lebih 1 jam kami berada di taman ini. Kami pun pulang ke rumah masing-masing. Sesampainya
di apartemen aku bersiap-siap untuk pergi ke Bandara untuk mengantarkan nabilah
kembali ke Indonesia.
Sesampainya di bandara nabilah memanggil ku.
“adiit” teriak nya
Aku pun menoleh ke arah sumber suara. Dan menghampirinya
“bil kamu berangkat jam berapa?”
“sebentar lagi dit, aku tunggu kamu di Jakarta yah”
ucap nabilah yang hampir meneteskan air mata
“iya bil” ucapku, aku pun
berpelukan untuk terakhir kalinya di bandara Paris-Charles de Gaulle bandara
internasional yang berada di paris
1 bulan setelah nabilah pergi ke Indonesia. kami
pun masih tetap berhubungan melalui HP dan social media. Aku pun kembali ke Indonesia.
Setelah di Indonesia ternyata aku telah di
jodohkan oleh orangtua ku. Aku pun menceritakan ini pada nabilah lewat sms ku.
“bil apakah hubungan ini akan berakhir disini” isi
sms ku pada nabilah
“memang ada apa dit?” balas nabilah pada ku
“aku telah di jodohkan oleh orang tua ku” jawab
ku pada nabilah
“sebenarnya aku juga sudah di jodohkan oleh
orang tua ku dit” balas nabilah
“mungkin hubungan kita akan berakhir disini,
tapi aku yakin Cinta Tak Harus Saling Memiliki Kadang Kala Mereka Harus
Melepaskan Cinta Tersebut Karena Cinta yang Sejati
Selalu Ingin Membahagiakan Orang Yang dicintai” ucap ku d isms
Akhirnya
aku sampai di rumah teman orang tua ku, yang sudah lama memang di jodohkan
dengan ku. Ternyata seseorang yang di jodohkan dengan ku adalah nabilah. Seseorang
yang sudah 4 tahun berhubungan dengan ku. Kali ini hubungan ku dengan nabilah
telah sampai pada puncak nya di masing-masing jari manis kami telah tersemat
cincin yang menjadi symbol akan cinta kami.
Aku pun
berkata pada nabilah “Segera
sesudah kita belajar mencinta Kita akan belajar untuk
hidup. Cinta… Jika
kita
memilikinya, kita tidak memerlukan sesuatu pun yang lain Dan
jika kita tidak memilikinya, apa pun yang lain yang kita miliki tidak banyak
berarti, dan kamu adalah orang yang
sangat berarti bagi ku, berjanjilah kita akan terus seperti ini sampai maut
menjemput”
“aku akan berjanji, dan janji ku tulus pada mu,
aku milikmu sekarang dan selamanya” jawab nabilah
Kini aku telah menjadi satu kesatuan dengan
nabilah, bagaikan burung merpati yang hanya mencari pasangan sekali seumur
hidup. Ce mon histoire d'amour…. This my love story….
Created
by: Adhityo N
Follow
my twitter: @adhityo_np
Jika anda ingin mengcopy teks
ini harap cantum kan nama pengarang dan sumber. Arigatou J
payah mbul mbul
BalasHapusSaik
BalasHapus