Sekeras apapun aku mencoba, aku tetap tidak bisa melupakan bayangan wanita itu. Karena saat itulah pertama kalinya aku merasakan getar cinta, awal masa
SMA ku dulu penuh dengan keceriaan dan kebahagiaan. Aku punya orang tua yang
begitu perhatian terhadapku. Sampai peristiwa tragis itu datang menimpaku yang
duduk di kelas 10. Sulit tentunya bagiku untuk melupakan kejadian yang terjadi
terhadap kedua orang tua ku. Mereka meninggal ketika sedang dalam perjalanan
akan menjemput aku dari rumah tante Diana.
Hidupku di selimuti oleh awan gelap. Sejak itu aku menjadi anak yang
pendiam dan lebih suka menyendiri. Karena sikap ku lah akhirnya teman-teman
menjauhi aku. Dan dalam keadaanku yang di rundung pilu inilah wanita itu datang,
Melody datang menyelamatkan aku yang terjebak jauh di dasar lembah kekelaman. Beruntunglah
dia sekelas denganku, dia orang yang sangat unik, auranya begitu cerah dan
hangat. Setiap orang yang ada di dekatnya pasti merasa senang. Aku melihat dengan
siapa saja ia berbicara Melody selalu menampilkan senyum lebar sambil mata yang
di sipitkan.
Sampai suatu saat di jam istirahat sekolah, hanya ku yang berada di
kelas dengan Melody sedangkan yang lainya sedang keluar kelas. Dia duduk sambil
membaca buku pelajaran dan tempat duduknya benar-benar tepat menghadap kea rah ku.
Moment itu benar-benar membuat tertegun, terpaku menatap melody.
“apa kau sangat menyukai wajahku?” kata melody dengan mata yang masih
tertuju ke buku pelajaran. Aku terkaget medengar ucapan nya, ternyata ia tau
aku memperhatikannya
`ia mengalihkan pandangan mata nya kea rah ku, aku pun berkata “siapa
yang suka? Aku hanya lagi liat ke luar ko”
Sekarang ia sudah menutup buku pelajaran yang tadi ia baca, tapi ia
terus menghujam ku dengan pertanyaan-pertanyaan yang membuatku gugup. “ingin
liat ke luar? Bukan nya kamu selama ini tidak bereaksi terhadap siapapun dan
apapun yang orang-orang sekitar mu lakukan? Kamu tau, terjebak dalam suatu
masalah dan tak mampu untuk keluar dari masalah tersebut adalah hal yang sangat
mengerikan, lebih mengerikan dari kamu di tolak orang yang kamu sukai”
mendengar ucapan yang sangat dewasa terlontar dari seorang gadis yang bernama
Melody, mat ku pun langsung terbelalak. Gadis ini tidak seperti yang lainnya,
aku rasa hidup ku akan berubah sejak mengenalnya
Perlahan aku mulai merajut tali pertemanan diantara kita. Hari demi hari
ku lewati penuh dengan senyuman bersamanya. Aku dapat merasakan diriku yang
dulu mulai muncul. Aku kemabali aktif dan teman-teman yang lanin pun sepertinya
merindukan diriku yang sesaat menghilang. Aku bisa seperti ini berkat dia. Siapa
lagi kalau bukan melody yang setiap hari selalu menghiasi hariku.
Tetapi yang kutakutkan pun terjadi. Perasaan yang semula hanya sebagai
teman tumbuh melebihi batasnya. Aku menyukai mu Melody! Meskipun begitu, aku
tidak berani mengatakannya, karena Melody seorang yang popular bahkan di
kalangan kakak kelas. Semua murid laki-laki di sekolah ku berbut untuk menjadi
orang yang special di hati melody. Tidak sedikit dari mereka yang berwajah
tampan, pintar, dan memunyai keahlian di bidangnya masing-masing seperti
melukis, bermain music, dan lai-lain. Namun yang aku tau tidak ada seorang pun
dari mereka yang di terima oleh melody.
Sampai suatu saat aku menerima telpon dari seorang kakak kelas, aku
tehentak mendengar pertanyaan nya.
“hai, ini aji ya?”
“iya, maaf ada apa ya?”
“apa kamu ada hubungan special dengan melody?”
“t-tidak, aku hanya berteman dengan nya”
“apa kamu menyukai melody?”
Aku terdiam sejenak mendengar pertanyaan nya “………”
“hei, aku Tanya apa kamu menyukai melody?”
“aku…… aku tidak menyukainya!”
“oh baiklah kalau begitu”
Entah mengapa setelah menerima telpon dari kakak kelas tadi perasaan ku
berubah jadi tidak tenang. Ke-esokan harinya, saat aku sedang berjalan menuju
kelas melalui koridor sekolah, aku mendenhar berita bahwa melody berpacaran
dengan seorang kakak kelas. Pikiranku otomatis langsung menerka-nerka kalau
kakak kelas yang berpacaran dengan melody adalah orang yang menelpon ku
kemarin. T-tapi, kenapa dia menanyakan pertanyaan seperti itu? Apa melody
mengatakan sesuatu kepadanya?
Semenjak itu juga lah aku tidak pernah lagi berbicara ataupun tegur sapa
dengan melody. Ia seperti menghindar, dan aku pun menghindarinya. aku sangat
menyukai nya, tapi aku sadar orang yang ia sukai yaitu kakak kelas tersebut. Aku
tidak punya hak untuk bersikap egois seperti ini. Aku ingin terbangun dari
mimpi ini
sepenggal lirik temodemo no namida (air mata kesendirian)
walau ku sangat ingin bertemu, walau
ku menyukai mu
kau jalan berlalu di depan mataku
walaupun jadi begitu aku tetap
melihatmu dari tempat ini
walau ku sangat ingin bertemu, walau
ku menyukaimu
kau bahkan tidak menoleh ke arahku
walaupun kupakai payung pipiku pun
tetap basah
diri ini tak berdaya, Temodemo No
Namida
mungkin sepenggal lirik itu lah yang bisa mewakili perasaan ku saat ini.
“aku kira kau akan mati karena bermimpi, kalau begitu aku akan langsung
menghubungi cinta pertama mu di SMA” cela randy pada ku
Aku memimpikan masa itu lagi. Sudah beberapa kali ini terjadi ketika aku
merindukannya. Tak terasa 6 tahun sudah terlewati bersama dengan kenangan
tentang wanita yang kusukai itu. Kini aku seorang mahasiswa yang menekuni
fakultas sastra jepang. Aku suka membaca manga atau komik. Dan randy adalah
teman terbaikku yang pernah ku miliki. Ia satu jurusan dengan ku, tetapi ia
sudah ingin cepat-cepat magang ke jepang dan akan berangkat 1 bulan lagi. Aku juga
mempunyai keinginan yang sama seperti randy, tapi aku rasa belum saatnya bagiku
untuk meninggalkan Indonesia. Masih ada yang harus aku selesaikan.
“ahh…. Kepala ku sedikit sakit” erangku sambil menyentuh kepalaku yang
terasa pusing
“oh iya ji, tadi gua lihat ada pesan tuh di Handphone lu” ucap randy
“pesan dari siapa?” katanya lagi
Tanpa menunggu lama aku menekan tombol open dan ternyata pesan dari
teman SMA-ku nabilah yang mengingatkan akan berlangsung nya acara reuni SMA
kelas ku. Ini menegangkan sekali, reuni SMA kelasku, kelas 10, kelas ku dulu
bersama melody. Hari ini akhirnya tiba
Randy mengawasi HP-ku dan rupanya ia juga ikut membaca pesan dari Nabilah
“cieee, jadi ga sabar besok nih yang mau ketemu pujaan hati? Kayak apa ya dia
sekarang? Tambah canti atau tambah….” Randy memang paling rajin kalau meledek
ku, padahal sendirinya ia pun belum punya pacar
“lu itu kalau bicara jangan sembarangan! Sudah ah, mau pulang gua”
menghindari randy sejauh mungkin adalah jurus yang jitu, kalau tidak, wajahku
pasti langsung memerah karena ia terus menggoda ku tentang masa lalu
Reuni SMA kami diadakan di sebuah kafe, Nabilah sudah mengurus semuanya
dari sebulan sebelumnya. Ini pertama kalinya kami bertemu kembali, walaupun ada
beberapa yang tidak dapat hadir tapi aku sangat senang bisa melihat wajah-wajah
teman SMA-ku yang dulu lugu sekarang sudah berubah begitu drastis.
Dia tidak ada, aku mencari-cari sosoknya tetapi sepertinya ia tidak
hadir, aku sedikit kecewa padahal ini kesempatanku untuk bertemu dengannya
setelah sekian lama kita tidak berjumpa. Apa yang menghalanginya? Apa dia
terlalu sibuk dengan dunianya? Aku tidak ingin ambil pusing
Acara reuni kami pun berjalan dengan lancer. Kami benar-benar menikmati suasana keakraban
yang terjalin malam itu. Tawa dan canda menghiasi ruangan yang sudah kami
pesan. Meskipun bahagia, aku tetap merasa ada yang kurang, aku ingin bertemu
denganynya. Tapi kenapa dia mengabaikan acara reuni yang mempertemukan kami? Apa
dia tidak ingin bertemu dengan ku?
“ji, ada apa dengan mu? Apa acaranya tidak menyenangkan?” aku tidak
sadar ternyata Nabilah mendekatiku dan berbicara denganku
“ah..tidak…acaranya meriah sekali, aku suka!” jawabku agak sedikit kaku
“ah, aku tau! Kau pasti gelisah karena melody tidak datang, betul kan? Ayo
mengaku saja. Hehe” candanya sambil menyengol sikutku beberapa kali karena aku
tidak menjawabnya
Dengan tersipu aku mengatakan nya “iya nih, apa kamu tau Nab kenapa ia
tidak datang?” tanyaku serius
“dia…” belum selesai nabilah menyempurnakan kalimat perkataannya seorang
menjawab nya
“aku disini!” kata orang yang datang dengan tiba-tiba
“ah itu dia! Mel kau telat 1 jam nih! Apa kamu gak tau nih si aji
gelisah menunggumu, telat mulu sih!” oceh nabilah seketika itu juga saat ia
melihat melody sudah datang
“nab! Ucapan mu berlebihan, aku tidak segelisah yang kau katakana, kamu
tau?” bantahku dengan cepat, aku tidak mau melody melayang ke angkasa sedangkan
aku malu karena perkataan nabilah
“sudahlah, kalian gunakan moment ini untuk berbincang-bincang. 6 tahun
adalah waktu yang cukup lama untuk kalian berpisah. Aku akan mengurus anak-anak
yang lainnya” ujar nabilah
Aku
sungguh gugup dan tidak tau mau mulai pembicaraan dari mana. Untunglah melody adalah orang yang asik, jadi tanpa
terlihat kikuk ia mengajakku kembali ke masa dulu SMA. Mengenang semua yang pernah terjadi, dan
kelucuan-kelucuan kami ketika masih memakai seragam putih abu-abu. Sebenarnya ada yang ingin kutanyakan
kepada Ivan. Aku menyimpan rasa penasaran ini sejak lama. Aku ingin mengetahui
kebenarannya. Lalu aku pun memberanikan diri bertanya pada nya.
“kau
ingat, dulu saat SMA kau pernah berpacaran dengan seorang
kakak kelas kita?” Tanya ku pada melody
“tentu.
Ada apa?” balasnya singkat
“ada
seorang kakak kelas yang menelponku waktu itu, dia
menanyakan hubunganku denganmu. Dia juga bertanya apa aku suka padamu atau
tidak. Apa dia adalah pacarmu? Kakak kelas yang sama dengan orang yang menelponku?” Tanya ku serius
“iya..” balasnya
“tapi
kenapa dia bertanya seperti itu kepadaku? Apa kau mengatakan sesuatu kepadanya?
Kalau ia suka padamu, kenapa tidak langsung mengatakannya?” Tanya
ku bingung
“bodoh...apa
kau sebodoh itu?” melody membalas pertanyaan ku dengan sedikit kesal
“a-apa
maksudmu?” aku pun bingung mendengar perkataan melody
“aku
menyukaimu. Sejak dulu...itu sebabnya aku meminta dia menanyakannya padamu,
tapi ternyata kau hanya menganggapku sebagai teman. Dan itu juga yang membuatku
jengkel. Aku dulu masih penuh dengan emosi. Setelah tau ternyata kau
menganggapku hanya sebagai teman, aku pun memutuskan untuk berpacaran dengan
kakak kelas itu dan menjauhimu...” terang melody
“a-apa?
K-kau menyukaiku? Sejak dulu?” ucap ku dengan gagap
“ya.
Aku minta maaf karna sudah menyakiti hatimu. Aku menghindarimu karna aku ingin
melupakanmu. Tetapi, sampai detik ini, aku bahkan belum bisa menghapus bayangmu
dari fikiranku. Aku selalu bermimpi bertemu denganmu. Aku ingin kamu mengatakan perasaanmu padaku, tapi aku tidak tau info apapun tentangmu
sampai Nabilah mengadakan reuni ini.
Kau tau selama 1 bulan aku menyiapkan diri aku berharap kamu
juga memiliki perasaan yang sama dengan ku ji” terang melody
Aku
memeluknya. Mendekapnya erat dan menangis di pundaknya. Aku tidak mengira reuni
ini akan sangat berkesan. 6 tahun penantianku selama ini tidak berakhir
menyedihkan. Aku tidak bisa berkata-kata aku sangat bahagia malam itu.
Mengetahui bahwa ia juga menyukaiku sungguh sebuah anugrah. Aku tidak akan melepaskanmu
lagi melody. Sudah cukup
masa-masa kelam diantara kita. Sekarang yang akan ada hanyalah kebahagiaan.
“aku
juga menyukaimu, kau tau?! Tapi aku tidak mengatakannya karna kau terlalu cuek
jadi aku takut kau akan menolakku dulu. Andai saja dulu aku tau kau juga
menyukaiku aku tidak harus menunggu selama ini bukan?” ucapku sambil tetap
memeluk melody
Melody tertawa dalam pelukanku. Begitu indah dan
membuatku tenang. “haha Ji, kau tidak berubah.
Aku sangat mencintaimu...tapi biar bagaimanapun, aku bersyukur karna penantian
kita tidak sia-sia. Aku benar-benar bersyukur...terimakasih Tuhan.”
Angin malam berhembus kencang menerjang
lapisan kulit setiap insan yang merasakan, rembulan tampil dengan bulat sempurna
dan bintang-bintang terang benderang menghiasi
malam, aku tidak akan melupakan hari ini dimana aku dan melody
memulai semuanya.
from here all
began…….
Created
by: Adhityo N
Follow
my twitter: @adhityo_np
Jika anda ingin mengcopy teks ini harap cantum kan
nama pengarang dan sumber. Arigatou J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar