Namaku Caesar, aku sekolah di salah satu SMA ternama di Jakarta. Aku
duduk kelas 1 SMA. Aku termasuk siswa yang pandai, dan juga mudah bergaul. Aku
mempunyai seorang sahabat yang bernama Shania dia adalah sosok sahabat yang
baik, perhatian, dan selalu mengerti keadaanku, di lain waktu saat aku
bersedih, dia yang selalu menghiburku. Suatu ketika dia memendam perasaan yang
sama dan aku juga merasakannya.
“Shania..” panggil ku dari arah belakang, dan yang kupanggil itulah
sahabat ku Shania
“iya sar..? ada apa” Tanya Shania pada ku
“pulang sekolah, ikut aku ya.. aku mau ngajak kamu ke suatu tempat”
“oke baik”
Setelah bel pulang sekolah berbunyi, aku langsung menghampiri Shania dia
sudah berdiri tepat di ambang pintung kelasku. Dia memanggilku sambil
tersenyum.
“shan.. ayo kita berangkat” ajak ku pada Shania
Aku pun menggandeng tangan Shania, menuruni anak tangga, dan segera
menuju ke area parkir. Kelas kami berada di lantai 3. Aku dan Shania berbeda
kelas, sejak SD kita selalu bersama dan sampai SMA. Setelah kami tiba di area parkir,
aku mengeluarkan mobil ku yang terpakir.
“Ayo shan, naik” aku pun mempersilahkan Shania masuk ke dalam mobil, dan
kini kami berangkat meninggalkan area parkir, juga sekolah
“kita mau kemana?” Tanya Shania pada ku
“ke suatu tempat yang kamu pasti suka” setelah beberapa menit di
perjalanan, kami pun sampai di tempat
tujuan, aku mengajak Shania ke sebuah taman, di taman itu terdapat air
mancur yang begitu indah, banyak sekali bunga-bunga yang berwarna warni, kami
pun duduk di kursi yang ada di taman itu.
“Shania…” panggil ku
Aku tak mengerti tentang perasaan ku pada Shania, sudah 10 tahun kami
bersama saling melengkapi satu sama lain. Tapi, tak pernah aku mengerti
hubunganku dengannya yang aku tau, aku dan dia bersahabat.
“Caesar, ko nangis?” Tanya Shania padaku.
Aku meneteskan air mata ku tetes demi tetes. Shania pun menghapus
air mata yang berlinang di kedua pipi ku
“aku gak nangis ko shan, aku Cuma bahagia punya sahabat kaya kamu”
rambut ku pun di belai nya dengan kelembutan tangan nya.
“kamu adalah sahabat ku sar, dan juga kakak bagi ku. Karena itu aku tak
mau kehilangan mu” ucap Shania dalam hati
“shan, suatu saat nanti aku gak bisa terus berada di sisi kamu, kamu
harus bisa nantinya tanpa aku, aku gak ma uterus-terusan jadi benalu yang
selalu ada di hidupmu. Kamu harus bisa jalani hidup, dan mungkin tanpa aku,
ingat janji kita dulu kalau kita akan selalu bersama” ucap ku pada Shania
“Caesar kok ngomongnya gitu, tanpa kamu hidup Shania gak mungkin seceria
ini, karena kamu hidup Shania bahagia dan lebih berwarna, kalaupun nantinya caesar
ninggalin Shania, Shania akan cari caesar sampai kapanpun dan bakal nungguin Caesar
sampai Caesar kembali, entah berapa lamanya” gumam Shania
“tapi inget ya shan, kalo aku gak ada di samping Shania lagi, Shania janji
harus selalu tersenyum” balas ku menahan air mata yang sudah hampir menetes
“iya Shania janji, Shania akan selalu tersenyum untuk kamu” ucap Shania dengan
senyum nya yang ramah
Hari sudah semakin berlarut, meninggalkan semua kisah yang ada, taman
ini menjadi ikatan janji ku dengan Shania
Keesokan harinya di sekolah, tepat pukul 06:15
“Shania, ini ada surat untuk kamu” salah seorang sahabat Shania menghampirinya,
di kasihnya sepucuk surat itu untuknya yang terpampang besar siapa nama
pengirim surat itu yaitu “Caesar”
Deg….. hati Shania tiba-tiba gelisah tak menentu. Tak mengerti apa yang
sedang ia rasakan saat ini. Shania membuka isi surat itu perlahan
“Shania… ini aku Caesar, maafin aku ya kemarin aku gak sempat berfikiran
untuk ngomong ini ke kamu. Karena semua itu terlalu berat untukku. Aku gak
sanggup ninggalin kamu disini. Mungkin saat kamu baca surat ini aku sudah tiba
di London. Ayahku dinas disana, dan terpaksa aku ikut denganya, maafin aku ya
shan, ingat janji kita ya, Shania harus tetap tersenyum, suatu saat nanti kita
pasti akan bertemu lagi ko”
Di akhir surat itu, Shania yang hanya bisa diam membisu dan pucat pasi
di tempat duduknya. Tanpa sadar ia meneteskan air mata dan tidak percaya akan
semuanya. Tak pernah iya mengerti akan semua perasaan nya. Sedih, kecewa, semua
yang ia alami saat ini tak sempat ia mengatakan perasaan yang sebenarnya kepada
Caesar. Cinta…mungkin ini yang aku rasakan. Perasaan itu tak pernah ku sadari
sebelumnya, setelah kepergian caesar baru shania menyadari.. cinta itu ada
Setelah dua tahun Shania menunggu, Caesar tak juga ada kabar. Selama itu
shania tak pernah seceria dulu. Hanya kesedihan yang tampak di wajahnya. Sesering
kali aku mengingat kenangan itu, itu membuatku sakit, sekalipun aku mencoba
melupakanya, itu akan semakin sakit. Beberapa sering aku memutar lagu Futari
nori no jitensha, liriknya benar-benar menyentuh hatiku.
Reff: ah mungkin bagi diriku dirimu yang berarti
tidak menyadari apapun cinta tak berbalas dari belakang
ah langit di kala senja seperti mewarnai kota-kota
terlalu sedih bayangan kita berdua menjadi satu
Selama dua tahun, kenangan itu menghantui hari-hari Shania, tak sanggup Shania
melupakannya, kini Shania benar-benar mencintainya. Cinta bukan sekedar
sahabat, tetapi perasaan yang lebih dari itu.
Hari ini adalah hari ulang tahun Shania yang ke-17, sekarang Shania
sudah duduk di bangku kelas 3 SMA, sekalipun Shania ingin pindah ke lain hati
dan berpaling dari Caesar, Shania masih takut. Karena luka yang ada di hati Shania
masih ada. Setelah malam tiba Caesar tak juga mengucapkan selamat ulang tahun kepada
Shania. Padahal hanya sapaan, dan ucapan yang begitu berarti bagi Shania..
Hari ini ulang tahun Shania yang ke-17, “dan mungkin semua ini tak ada
artinya kalau Caesar tak ada di samping ku” pikir Shania
Malam ini Shania ingin sekali pergi ke taman itu. Untuk menenangkan diri
disana, mungkin hanya beberapa saat. Shania pun akhirnya memutuskan untuk pergi
ke sana dan meninggalkan acara dan tamu undangan yang telah hadir di pesta
ulang tahunnya yang ke-17 itu. Shania pergi ke sana di temani supir pribadi nya
dan setelah beberapa menit di perjalanan, Shania tiba di taman itu. Shania tak
menyangka begitu indah Suasana taman tersebut dengan lampu lampion-lampion yang
khas terpampang di sana. Dekorasi lampu-lampu kecil di setiap pohon yang
mengelilingi taman menambah indah suasana taman ini. Shania duduk di kursi
putih di taman itu, kursi yang sama dengan kejadian dua tahun lalu. Beberapa saat
Shania memejamkan kedua matanya dan membukanya kembali Shania melihat sosok Caesar
di hadapan nya. Caesar tampak berbeda dari dahulu, Shania tak percaya kini Caesar
ada di depan mata nya, atau mungkin itu hanya ilusi Shania.
“happy birthday Shania aku nepatin janjiku kan, kita pasti bertemu
kembali dan aku pasti kembali” ucap ku pada Shania
“ini benar kamu sar?” Tanya Shania yang seolah tak percaya dengan semua
ini
“iya, ini aku, aku Caesar” ucap ku
“kemana aja kamu, kamu gak tau aku disini sedih mikirin kamu, kamu gak
ada kabar dan hilang gitu aja” ucap Shania yang tiba-tiba memelukku
“maafin aku shan, aku Cuma gak mau ganggu konsentrasi belajar kamu”
bisik ku di telinga Shania
Aku pun menghampiri shania dan memberikan sekotak bingkisan tanda ucapan
ulang tahun dari ku untuk Shania.
Shania pun membuka hadiah dari ku, di dalamnya terdapat kalung yang
terukir nama ku dan Shania, malam ini Shania memakai gaun hitam, aku pun
memakai jas warna hitam dan membawa bunga mawar merah kesukaan Shania.
“aku janji gak akan ninggalin kamu lagi shan, aku gak bisa hidup tanpa
mu, aku mencintai mu dan sayang ini hanya untuk mu shan” ucap ku coba
menggutarakan isi hati ku pada Shania
Kata-kata inilah yang selama ini Shania tunggu. “aku pun begitu, kamu
adalah hal terindah dalam hidupku, kamu kembali untuk menjadi sahabat dan juga
kekasih bagi ku” balas Shania dengan air mata yang sudah terlinang di pipinya
Tak ada yang lebih kuat dari cinta yang tulus dari hati, kamu harus
percaya tuk saling memahami, dan kamu harus memahami tuk saling percaya. Aku dan
Shania telah membuktikan hal itu karena kami saling mempercayai satu sama lain.
Aku dan kamu itu satu……..
Created
by: Adhityo N
Follow
my twitter: @adhityo_np
Jika anda ingin mengcopy teks ini harap cantum kan
nama pengarang dan sumber. Arigatou J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar