Halaman

Rabu, 05 Desember 2012

Aku dan kamu itu satu.... (terinspirasi dari Shania JKT48)


Namaku Caesar, aku sekolah di salah satu SMA ternama di Jakarta. Aku duduk kelas 1 SMA. Aku termasuk siswa yang pandai, dan juga mudah bergaul. Aku mempunyai seorang sahabat yang bernama Shania dia adalah sosok sahabat yang baik, perhatian, dan selalu mengerti keadaanku, di lain waktu saat aku bersedih, dia yang selalu menghiburku. Suatu ketika dia memendam perasaan yang sama dan aku juga merasakannya.

“Shania..” panggil ku dari arah belakang, dan yang kupanggil itulah sahabat ku Shania
“iya sar..? ada apa” Tanya Shania pada ku
“pulang sekolah, ikut aku ya.. aku mau ngajak kamu ke suatu tempat”
“oke baik”

Setelah bel pulang sekolah berbunyi, aku langsung menghampiri Shania dia sudah berdiri tepat di ambang pintung kelasku. Dia memanggilku sambil tersenyum.

“shan.. ayo kita berangkat” ajak ku pada Shania

Aku pun menggandeng tangan Shania, menuruni anak tangga, dan segera menuju ke area parkir. Kelas kami berada di lantai 3. Aku dan Shania berbeda kelas, sejak SD kita selalu bersama dan sampai SMA. Setelah kami tiba di area parkir, aku mengeluarkan mobil ku yang terpakir.

“Ayo shan, naik” aku pun mempersilahkan Shania masuk ke dalam mobil, dan kini kami berangkat meninggalkan area parkir, juga sekolah
“kita mau kemana?” Tanya Shania pada ku
“ke suatu tempat yang kamu pasti suka” setelah beberapa menit di perjalanan, kami pun sampai di tempat  tujuan, aku mengajak Shania ke sebuah taman, di taman itu terdapat air mancur yang begitu indah, banyak sekali bunga-bunga yang berwarna warni, kami pun duduk di kursi yang ada di taman itu.
“Shania…” panggil ku

Aku tak mengerti tentang perasaan ku pada Shania, sudah 10 tahun kami bersama saling melengkapi satu sama lain. Tapi, tak pernah aku mengerti hubunganku dengannya yang aku tau, aku dan dia bersahabat.

“Caesar, ko nangis?” Tanya Shania padaku.

Aku meneteskan air mata ku tetes demi tetes. Shania pun menghapus air mata yang berlinang di kedua pipi ku

“aku gak nangis ko shan, aku Cuma bahagia punya sahabat kaya kamu” rambut ku pun di belai nya dengan kelembutan tangan nya.
“kamu adalah sahabat ku sar, dan juga kakak bagi ku. Karena itu aku tak mau kehilangan mu” ucap Shania dalam hati
“shan, suatu saat nanti aku gak bisa terus berada di sisi kamu, kamu harus bisa nantinya tanpa aku, aku gak ma uterus-terusan jadi benalu yang selalu ada di hidupmu. Kamu harus bisa jalani hidup, dan mungkin tanpa aku, ingat janji kita dulu kalau kita akan selalu bersama” ucap ku pada Shania
“Caesar kok ngomongnya gitu, tanpa kamu hidup Shania gak mungkin seceria ini, karena kamu hidup Shania bahagia dan lebih berwarna, kalaupun nantinya caesar ninggalin Shania, Shania akan cari caesar sampai kapanpun dan bakal nungguin Caesar sampai Caesar kembali, entah berapa lamanya” gumam Shania
“tapi inget ya shan, kalo aku gak ada di samping Shania lagi, Shania janji harus selalu tersenyum” balas ku menahan air mata yang sudah hampir menetes
“iya Shania janji, Shania akan selalu tersenyum untuk kamu” ucap Shania dengan senyum nya yang ramah
Hari sudah semakin berlarut, meninggalkan semua kisah yang ada, taman ini menjadi ikatan janji ku dengan Shania



Keesokan harinya di sekolah, tepat pukul 06:15
“Shania, ini ada surat untuk kamu” salah seorang sahabat Shania menghampirinya, di kasihnya sepucuk surat itu untuknya yang terpampang besar siapa nama pengirim surat itu yaitu “Caesar”

Deg….. hati Shania tiba-tiba gelisah tak menentu. Tak mengerti apa yang sedang ia rasakan saat ini. Shania membuka isi surat itu perlahan

“Shania… ini aku Caesar, maafin aku ya kemarin aku gak sempat berfikiran untuk ngomong ini ke kamu. Karena semua itu terlalu berat untukku. Aku gak sanggup ninggalin kamu disini. Mungkin saat kamu baca surat ini aku sudah tiba di London. Ayahku dinas disana, dan terpaksa aku ikut denganya, maafin aku ya shan, ingat janji kita ya, Shania harus tetap tersenyum, suatu saat nanti kita pasti akan bertemu lagi ko”

Di akhir surat itu, Shania yang hanya bisa diam membisu dan pucat pasi di tempat duduknya. Tanpa sadar ia meneteskan air mata dan tidak percaya akan semuanya. Tak pernah iya mengerti akan semua perasaan nya. Sedih, kecewa, semua yang ia alami saat ini tak sempat ia mengatakan perasaan yang sebenarnya kepada Caesar. Cinta…mungkin ini yang aku rasakan. Perasaan itu tak pernah ku sadari sebelumnya, setelah kepergian caesar baru shania menyadari.. cinta itu ada



Setelah dua tahun Shania menunggu, Caesar tak juga ada kabar. Selama itu shania tak pernah seceria dulu. Hanya kesedihan yang tampak di wajahnya. Sesering kali aku mengingat kenangan itu, itu membuatku sakit, sekalipun aku mencoba melupakanya, itu akan semakin sakit. Beberapa sering aku memutar lagu Futari nori no jitensha, liriknya benar-benar menyentuh hatiku.

Reff: ah mungkin bagi diriku dirimu yang berarti
tidak menyadari apapun cinta tak berbalas dari belakang
ah langit di kala senja seperti mewarnai kota-kota
terlalu sedih bayangan kita berdua menjadi satu


Selama dua tahun, kenangan itu menghantui hari-hari Shania, tak sanggup Shania melupakannya, kini Shania benar-benar mencintainya. Cinta bukan sekedar sahabat, tetapi perasaan yang lebih dari itu.

Hari ini adalah hari ulang tahun Shania yang ke-17, sekarang Shania sudah duduk di bangku kelas 3 SMA, sekalipun Shania ingin pindah ke lain hati dan berpaling dari Caesar, Shania masih takut. Karena luka yang ada di hati Shania masih ada. Setelah malam tiba Caesar tak juga mengucapkan selamat ulang tahun kepada Shania. Padahal hanya sapaan, dan ucapan yang begitu berarti bagi Shania..

Hari ini ulang tahun Shania yang ke-17, “dan mungkin semua ini tak ada artinya kalau Caesar tak ada di samping ku” pikir Shania

Malam ini Shania ingin sekali pergi ke taman itu. Untuk menenangkan diri disana, mungkin hanya beberapa saat. Shania pun akhirnya memutuskan untuk pergi ke sana dan meninggalkan acara dan tamu undangan yang telah hadir di pesta ulang tahunnya yang ke-17 itu. Shania pergi ke sana di temani supir pribadi nya dan setelah beberapa menit di perjalanan, Shania tiba di taman itu. Shania tak menyangka begitu indah Suasana taman tersebut dengan lampu lampion-lampion yang khas terpampang di sana. Dekorasi lampu-lampu kecil di setiap pohon yang mengelilingi taman menambah indah suasana taman ini. Shania duduk di kursi putih di taman itu, kursi yang sama dengan kejadian dua tahun lalu. Beberapa saat Shania memejamkan kedua matanya dan membukanya kembali Shania melihat sosok Caesar di hadapan nya. Caesar tampak berbeda dari dahulu, Shania tak percaya kini Caesar ada di depan mata nya, atau mungkin itu hanya ilusi Shania.

“happy birthday Shania aku nepatin janjiku kan, kita pasti bertemu kembali dan aku pasti kembali” ucap ku pada Shania
“ini benar kamu sar?” Tanya Shania yang seolah tak percaya dengan semua ini
“iya, ini aku, aku Caesar” ucap ku
“kemana aja kamu, kamu gak tau aku disini sedih mikirin kamu, kamu gak ada kabar dan hilang gitu aja” ucap Shania yang tiba-tiba memelukku
“maafin aku shan, aku Cuma gak mau ganggu konsentrasi belajar kamu” bisik ku di telinga Shania

Aku pun menghampiri shania dan memberikan sekotak bingkisan tanda ucapan ulang tahun dari ku untuk Shania.

Shania pun membuka hadiah dari ku, di dalamnya terdapat kalung yang terukir nama ku dan Shania, malam ini Shania memakai gaun hitam, aku pun memakai jas warna hitam dan membawa bunga mawar merah kesukaan Shania.

“aku janji gak akan ninggalin kamu lagi shan, aku gak bisa hidup tanpa mu, aku mencintai mu dan sayang ini hanya untuk mu shan” ucap ku coba menggutarakan isi hati ku pada Shania
Kata-kata inilah yang selama ini Shania tunggu. “aku pun begitu, kamu adalah hal terindah dalam hidupku, kamu kembali untuk menjadi sahabat dan juga kekasih bagi ku” balas Shania dengan air mata yang sudah terlinang di pipinya


Tak ada yang lebih kuat dari cinta yang tulus dari hati, kamu harus percaya tuk saling memahami, dan kamu harus memahami tuk saling percaya. Aku dan Shania telah membuktikan hal itu karena kami saling mempercayai satu sama lain.
Aku dan kamu itu satu……..


Created by: Adhityo N
Follow my twitter: @adhityo_np

Jika anda ingin mengcopy teks ini harap cantum kan nama pengarang dan sumber. Arigatou J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar