Halaman

Senin, 03 Desember 2012

the first and last love

Hari ini sudah kurencanakan untuk berlibur ke Singapore, aku menetapkan tujuan ku kesana memang karena harga tiket ke Singapore tidak lah terlalu mahal, mungkin saja aku juga bisa bertemu dengan seseorang yang bisa mengalihkan dunia ku.

Aku berangkat menuju terminal 2E, aku berjalan masuk ke dalam untuk segera check-in setelah selesai check-in aku berjalan menuju ruang tunggu sebelum naik ke pesawat untuk take-off, dalam perjalanan menuju ruang tunggu aku bertabrakan dengan seorang gadis, yang mungkin dia lah yang akan merubah pandangan ku tentang dunia ini.

“Brakk” suara buku terjatuh
“maaf yah aku gak sengaja” ucap ku sambil mencoba mengambil buku yang jatuh akibat kejadian tadi
“oh, gak apa-apa ko” ucap nya tersenyum ramah

Aku pun mengembalikan buku itu padanya “ini buku nya, maaf ya” ucap ku sambil menyodorkan buku

“iya” balas nya singkat
“mau ke Singapore juga?” Tanya ku pada gadis itu
“iya nih, mau refreshing bosen di Indonesia” balas nya
“haha sama, boleh kenalan nama ku Tubagus” ucap ku menyodorkan tangan ku pada nya
“boleh aku risda” balas nya menerima jabatan tangan ku

Lama kami mengobrol akhirnya kami pun sampai pada waktunya untuk naik ke pesawat untuk take off, setelah kurang lebih 1 jam 45 menit aku pun sampai ke bandara changi di Singapore aku pun bergerak menuju hotel tempat ku menginap, dalam perjalanan menuju hotel aku baru teringat kenapa tadi gua gak minta nomor hp nya dulu ya. “Ah sudahlah kalaupun jodoh pasti bakal ketemu lagi ko” pikir ku dalam hati

Tujuan utama ku iyalah patung merlion dan esplanade, ya kedua tempat ini berada di marina bay. Dan menjadi lokasi yang wajib di kunjungi saat ke Singapore. Bisa di bilang, belum sah ke Singapore kalau belum datang ke patung merlion dan esplanade. Aku pun kembali bertemu dengan nya ya mungkin kami memang jodoh ya, aku pun menyapa nya

“hai ketemu lagi ya” sapa ku pada risda
“hahaha, iya nih mau foto-foto aja” balas nya pada ku
“mau foto bareng?” ucap ku coba menawarkan padanya
“oh boleh, tapi siapa yang mau fotoin?” gumam nya pada ku
“tunggu minta tolong ke orang dulu aja” ujar ku dan coba mencari orang untuk meminta bantuan, aku pun minta tolong kepada seorang turis yang berada di sini
“excuse me sir, can you help me?” ucap ku pada seorang turis disini
“of course” balasnya
“can you take my picture with her two” gumam ku pada nya
“yes, of course” balas nya tersenyum ramah

Aku dan risda pun berfoto di bawah patung merlion dan juga gedung esplanade, gedung esplanade adalah gedung yang berada berlawanan dengan patung merlion, yang menjadi kebanggaan warga Singapore ini.

“thank you sir, what I could do to give back this” ucap ku pada turis itu
“oh no, I genuinely help you” balas nya pada ku
“once again thank you very much sir” ucap ku berterimakasih pada turis itu

 Aku pun mengajak risda untuk pergi menuju Chinatown, ya Chinatown adalah kawasan belanja murah untuk berbelanja aneka souvenir menarik. Setelah berbelanja cukup banyak aku pun mengajak risda untuk berfoto di depan buddha’s tooth relic temple dan sri mariamman temple.

“ris foto di situ yuk?” ucap ku sambil menarik tangan nya
“ayuk aja sih aku mah, tapi gak usah di tarik juga! Sakit tau” balas nya dengan muka cemberut
“oh yaudah deh maaf, gak usah cemberut juga kali ris jelek tau” ujar ku menggoda nya

Setelah puas kami berada di Chinatown aku pun mengajaknya ke little india tujuan utama nya tiada lain adalah Mustafa center yang buka 24 jam.

“nah gus, kita kesini mau ngapain?” Tanya risda pada ku
“Mustafa center tuh tempat berburu oleh-oleh makanan ringan, coklat, dan barang lainnya, makanya ris kalo mau jalan-jalan banyak baca ke tempa yang mau kamu tuju dong” balas ku menggoda risda
“iya deh, kalah sama kamu yang pengetahuan nya banyak, aku mah ikutin aja” ucap nya pada ku
Dan kami pun berangkat menuju orchard road, tempat berdiri berbagai mal megah dan mewah.
“ayo ris masuk, kalo Cuma di luar doang ngapain jauh-jauh ke sini” ucap ku membuyarkan semua lamunan risda, entah kenapa setiap kali melihat wajah nya hati ku selalu berdegup lebih cepat
“oh iya gus yuk ayuk masuk” balas nya pada ku
“kamu kalo lagi gitu tambah cantik ya ris” ucap ku sambil melirik ke arah nya
“hah bisa aja nih kamu, jadi malu kan” balas nya tertunduk malu

Setelah selesai kami berbelanja di orchard road, aku pun mengajak risda untuk makan dulu sebelum kembali ke hotel, aku akan memberanikan diri untuk mengatakannya, kami pun memesan makanan sebelum makanan itu sampai ke meja kami, aku pun membuka percakapan dengan nya, ku hela nafas panjang

“ris aku mau ngomong sesuatu nih?” ucap ku dengan nada rendah
“ngomong apa gus, ngomong aja kali” balas nya santai
“kayaknya aku ada perasaan ke kamu deh” ucap ku lembut
“perasaan gimana gus?” Tanya nya penasaran
“perasaan yang lebih dari sekedar pertemanan, aku sayang sama kamu ris” ujar ku pada nya
“tapi, kita ini baru ketemu loh gus, belum juga ada 1 hari” balas nya
“cinta bukan tentang berapa lama kamu telah mengenal seseorang, tapi tentang seseorang yang mampu membuat ku tersenyum sejak aku mengenalnya, dan  aku telah bertemu dengan seseorang yang senyumnya mampu membuat diriku tersenyum, aku  telah menemukan orang yang tepat dalam hidupku ris” ucap ku coba menyakinkan nya
“apakah kamu yakin gus, aku ini bukanlah manusia yang sempurna” balas nya pada ku
“cinta tak kan menuntut kesempurnaan, cinta akan menerima, memahami, rela berkorban. Karena seharusnya cinta ini membuat mu bahagia kan, bukan tersiksa” ujar ku
Cukup lama risda coba memahami dan berpikir
“gus aku juga merasakan hal yang sama, berdua dengan mu membuat ku merasa nyaman!” balasnya
“kamu tau gak ris?” Tanya ku
“tau apa gus?” balas risda pada ku
“aku baru pertama kali mengungkap kan ini, dan aku ingin kamu jadi yang pertama dan terakhir” ucap ku pada nya
“aku akan berusaha menjadi yang terbaik bagi mu, tapi dalam cinta bukan hanya karena seseorang telah berkata bahwa ia mencintai seseorang , bukan berarti dia takkan pernah berbuat salah atau pun melukai seseorang yang ia cintai bukan” ucap risda pada ku
“maka dari itu seseorang yang saling mencintai jangan berjanji untuk tak saling menyakiti, namun berjanjilah untuk tetap bertahan meski salah satu ada yg tersakiti” balas ku dengan senyum
“percayalah ris bahwa aku akan selalu ada di saat kau membutuhkan seseorang yang bisa membuat dirimu kembali tersenyum dan menghapuskan air mata mu” ucap ku menyakinkan risda
“I have always believed that” ucap risda dengan senyum

Aku termenung di bawah sinar bulan, ketika berjuta bintang bertaburan di langit, tapi aku melihat satu bintang yang paling terang dan itu ada di mata mu ris, begitu hebatnya rasa yang tuhan sedang titipkan untuk ku pada mu. Kau lebih dari sekedar bintang-bintang kau lebih dari sekedar sang rembulan bagi ku kau segalanya. Ucap ku dalam hati

Aku Kembali mengingat kejadian 2 tahun lalu saat di mana aku dan risda pertama kali bertemu, kejadian yang tidak akan mungkin aku lupakan, sekarang aku telah bertunangan dengan nya,dan tidak lama lagi cincin yang ada di jari tengah kami akan berpindah ke jari manis. Aku akan mengarungi hidup baru yang akan merubah jalan cerita hidup ku. Hidup terlalu singkat jika terus mengenang cintamu di masa lalu, di saat kamu bisa menciptakan cerita baru dengan dia yang mencintaimu.


Created by: Adhityo N
Follow my twitter: @adhityo_np

Jika anda ingin mengcopy teks ini harap cantum kan nama pengarang dan sumber. Arigatou J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar