Halaman

Rabu, 28 November 2012

I Also Love You Part 2 (terinspirasi dari Ve JKT48)


Sebelum membaca cerita ini sebaiknya kalian membaca I Also Love You part 1 dulu agar cerita nya lebih nyambung hehehe J


Dua tahun berlalu sejak kepergian Ve ke paris, tidak biasa nya hari ini aku hanya di kamar membaca novel yang sepertinya tidak ada habis-habisnya. Tiba-tiba bel rumah ku pun berbunyi “ting tong”.

                “aduh siapa lagi nih, siang siang bertamu ke rumah orang” gumam ku kesal

Dengan langkah berat aku berjalan keluar kamar. Ketika ku buka pintu rumah ku, aku melihat seorang tukang pos.

                “maaf mas apa benar ini alamat rumah Adhityo” Tanya tukang pos pada ku
                “oh iya benar pak, ada apa ya” jawab ku pada tukang pos itu
                “ini mas ada surat” balas tukang pos itu, sambil menyodorkan sepucuk surat pada ku
                “oh iya terima kasih pak” ucap ku pada tukang pos, yang langsung pergi setelah memberikan surat itu pada ku.

               
Akupun kembali ke kamar sambil membawa surat itu, sesampain nya di kamar aku sejenak berpikir

“surat dari siapa ya, tumben gua dapet surat” pikir ku dalam hati

Setelah kubuka amplop itu, terdapat secarik kertas berwarna yang terlipat rapi, aku pun membuka secarik kertas itu. Di dalam nya terdapat tulisan yang sepertinya aku sangat familiar dengan tulisan itu. Aku pun mulai membaca surat itu.



*

“hii adit, sudah lama nih aku gak kirim surat ke kamu! Oh iya gimana kabar kamu di sana? Pasti baik-baik kan. Aku di sini juga baik-baik ko. Oh iya sekarang aku udah lulus S-2 loh, sebentar lagi aku akan pulang ke Indonesia. Aku kangen banget nih sama kamu :*. Kamu kangen ga? Aku juga kangen sama kamu. Eh ko malah jawab sendiri ya (‘-_-). Mungkin segini dulu ya nanti kamu tambah kangen lagi sama aku. Kamu jemput aku ya nanti di bandara

de votre petite amie

Veranda

*



Akupun hanya tersenyum membaca surat yang ternyata dari Ve, kutinggalkan surat itu dan pergi beranjak dari tempat tidur ku untuk segera mengambil Handphone yang masih tertinggal di ruang tamu. Aku pun mengambil HP untuk segera sms ve.

“kapan mau pulang ke Indonesia? Tumben kirim surat biasanya juga lewat skype” isi sms ku pada Ve
Tidak lama kemudian ada satu pesan masuk, dan ve pun membalas sms ku
“kapan ya? Udah kangen ya? Biar lebih romantic aja pake surat ^_^” balas Ve
“kangen gak sih, untuk apa juga kangen sama kamu :P” balas sms ku pada ve
“ih jahat :’(“ balas ve
“hahaha aku bercanda ko, kapan mau pulang ke Indonesia” balas ku pada ve
“rencana nya minggu besok, nanti aku kabarin lagi deh”
“iya di tunggu loh, nanti aku jemput deh di bandara” balas ku pada ve


Hari sabtu pun datang, sekitar jam 21:00 aku mendapat sms dari ve bahwa ia akan pulang besok.
“dit aku sampai Indonesia besok, sekarang aku udah mau take off nih, oh iya di Jakarta udah malem kan” isi sms ve pada ku

“oh yaudah hati-hati ya kamu, ia di Indonesia udah jam 9 malem sekarang!” balas ku
“iya makasih dit, yaudah kamu tidur sana nice dream ya :*” balas ve
“iya kamu juga ya :*” balas ku pada ve

Sekitar pukul 15:00 aku pun berangkat menuju bandara, sesampainya di sana aku pun langsung memarkirkan mobil ku, dan berjalan menuju terminal 2F. sesampainya di sini aku teringat akan kejadian dua tahun lalu, saat aku dan ve  berpisah di tempat ini.

Tiba-tiba ada yang menepuk bahu ku dari belakang. Aku pun menoleh dan bertatapan langsung dengan sesorang yang sudah tidak asing lagi bagi ku.

“Ve” ucapku dan seketika kami berpelukan melepas rasa rindu kami setelah dua tahun tidak bertemu.
“kamu makin cantik aja sih” bisik ku di telinga nya
“tuh kan baru juga ketemu udah gombal aja, udah yuk aku udah kangen rumah nih” balas ve, yang langsung mengajak ku untuk pulang menuju rumahnya
“ayuk deh aku anterin kemana pun kamu mau” balas ku mengiyakan ajakan ve

Sesampainya di rumah Ve

“ayo dit turun” ajak ve pada ku
“aduh Ve lain kali aja ya, sekarang aku lagi ada kerjaan nih” balas ku, yang sebenarnya aku tidak tega menolak ajakan ve tapi mau bagaimana lagi hari ini aku sedang ada kerjaan yang lebih penting
Ve menghela nafas panjang “hmmm yaudah deh, tapi nanti kalau udah selesai mampir dulu ya kerumah” ucap ve dengan muka yang terlihat lesu mendengar jawaban ku tadi
“iya-iya aku jalan dulu ya” balas ku pada ve


Setelah beberapa hari aku belum sempat untuk bertemu ve karena akhir-akhir ini aku sangat sibuk. Ada satu sms yang masuk dan ternyata itu dari ve

“dit aku mau ketemuan sekarang penting!!!!!” isi sms ve padaku
“tumben ve ngajak aku ketemuan, sepertinya ada hal yang penting banget” pikir ku
“iya deh, mau ketemuan di mana?” balas ku
“di tempat biasa aja dit, kamu gak usah jemput aku ya” balas ve di sms nya
Hah aku agak kaget membaca sms ini, tumben banget ve minta gak di jemput kayaknya ada yang aneh nih
“iya deh di tempat biasa ya, aku udah OTW ko” balas ku pada ve, sambil berjalan menuju mobil


Sesampainya di tempat ini aku menunggu nya kurang lebih 30 menit,tempat ini adalah tempat special bagi kami berdua karena memang hanya aku dan ve yang tau tempat ini. Akhirnya ve pun datang dan langsung duduk di sebelah ku. Belum sempat Ve berkata-kata ia langsung menangis di bahuku.

Aku pun kaget dan langsung mengelus rambut ve “kamu kenapa? Pasti ada sesuatu yang mau kamu ceritain kan, gak usah buru-buru kamu tenangin diri kamu aja dulu sebelum cerita ke aku” gumam ku pada ve

“aku mau ngembaliin ini dit” ucap ve pada ku, sambil menyodorkan cincin yang waktu itu pernah aku kasih ke dia
“ada apa ve? kenapa kamu ngembaliin ini ke aku” balas ku yang seakan tidak percaya dengan kejadian ini
“aku udah bertunangan dengan seseorang dit, aku gak bisa nolak itu dit, itu permintaan terakhir dari ibu ku karena dokter udah memvonis umur ibu aku hanya tinggal 1 bulan lagi” gumam ve , yang sudah tidak kuasa untuk menahan tangis nya

Mendengar kata-kata ve, membuat ku sakit tapi sekarang aku sadar bahwa “cinta tak harus saling memiliki, kadang kala mereka harus melepaskan cinta tersebut, karena cinta yang sejati selalu ingin membahagiakan orang yang dicintainya”

“lalu kenapa kamu menangis?” balas ku pada ve sambil menghapus air mata yang terlinang di pipi ve
“sebenarnya aku gak mau bilang ini, ini terlalu sakit untuk ku ucapkan pada kamu dit” ucap ve yang masih menangis
“aku bisa mengerti ini ve, jika kamu merasa bahagia aku akan melakukan apapun yang bisa membuat mu bahagia, cintai dan sayangi ibumu, karena meski terkadang kamu tak menyukai keputusannya, pada dasarnya dialah orang yang paling penting dalam hidupmu” ucapku coba menyakinkan keputusan ve

“setelah aku bertunangan apa kamu akan selalu ada untuk ku?” balas ve
“ve ingatlah hati yang tulus mencinta, takkan lelah tuk bertahan, takkan menyerah tuk berjuang, karena dia percaya bahagia pasti dia temukan, di kala kamu merasa sedih aku akan selalu ada untuk mu” ucapku pada ve
“kamu janji ya dit!” balas ve yang mulai tersenyum melihat kea rah ku
“janji, pulanglah dan ucapkan pada ibu-mu kalau kamu menyetujui pertunangan itu” ucap ku sambil tersenyum untuk kembali menyakinkan ve

Akhirnya ve pun pulang

Dalam langkahnya pulang ve pun berbisik dalam hati “kamu memang orang yang tepat dit kamu yang membuatku merasa dapat menghadapi apapun, karena kamu selalu disana memperjuangkan senyumku dan menghapus air mataku”

“Hah dunia ini memang sempit ya, baru aku mendapatkan seseorang yang bisa membuat ku merasa nyaman bila dekat dengannya, memang dunia itu seperti permainan bukan untuk memenangkannya tapi member yang terbaik dan menikmati permainan ini” gumam ku dalam hati


Akhirnya ve pun bertunangan dengan seseorang laki-laki yang bernama rey, seseorang yang telah dipilih oleh ibunya. “Aku hanya tersenyum dalam tangis, mulutku tersenyum namun hati ini menangis, bahagialah kau wahai Angsa putih” ucap ku dalam hati. yang hadir diantara beberapa orang tamu yang menghadiri acara pertunangan ini


Akupun pergi ke tempat yang biasa aku dan ve bertemu. Aku pun bernyanyi dalam hati “You’ll never love yourself half as much I love you, you’ll never treat yourself right darling but iwant you to, if I let you know I’m here for you, maybe you’ll love yourself like I love you”


Namun sebelum pernikahan ve dengan rey, ibunda ve pun menghembuskan nafas nya yang terakhir. Ve sangat terpukul dengan kejadian itu. Aku pun sangat sedih mendengar kabar yang sebelumnya sangat tidak ingin ku dengar. Aku pun datang ke rumah ve dan bertemu dengan nya.

“ve kamu yang tabah nya, aku tau kejadian ini sangat tidak kamu harapkan, kita memang bisa berencana namun tuhan yang menentukan, ibu mu pasti bangga dengan Ve yang sekarang ini, keep smile ya” ucapku coba menenangkan hati ve

“iya dit makasih ya” balas ve yang coba menyembunyikan perasaan sedih nya

Seminggu berlalu semenjak kejadian itu dan hari pernikahan ve pun semakin dekat. Namun rey merasa bahwa ve, tidak benar-benar mencintai dirinya. Akhirnya rey pun membatalkan rencana pernikahan nya dengan ve karena ia tahu bahwa ve tidak mencintai nya dengan tulus.

“ve kamu jujur deh sama aku” ujar rey
“jujur gimana rey?” balas ve dengan muka bingung
“aku akan membatalkan rencana pernikahan ini ve, karena aku tahu bahwa kamu tidak benar-benar mencintaiku, dan aku pun sama aku juga tidak benar-benar cinta dengan mu” ucap rey serius

Akhirnya rencana pernikahan ve dan rey pun batal. Ve pun ingin memberitakan hal ini besok.

Namun aku sudah terlanjur berangkat ke jepang. Sekitar pukul 08:00 pagi aku sudah berangkat menuju bandara, dan sepuluh menit kemudian ve datang kerumah ku.

“pak adit nya ada?” Tanya ve pada satpam yang menjaga rumahku
“oh mas adit nya barusan saja pergi ke bandara katanya mau ke jepang” ujar satpam yang menjaga rumah ku pada ve
“oh gitu ya makasih ya pak” balas ve
Ve pun segera memacu mobilnya pergi menuju bandara
“adit ke jepang pasti di terminal 2F” gumam ve dalam hati

Sesampainya di Bandara aku tidak langsung check-in karena aku masih berharap Ve datang kesini, tapi ah sudahlah ve tidak mungkin datang, rencana pernikahannya kan sudah dekat. Namun ada seseorang yang memanggil ku dari arah belakang.

“adiittttt” teriak ve pada ku
“ve kenapa kamu ada di sini, bukankah rencana pernikahan kamu sudah dekat?” Tanya ku pada ve
“rencana pernikahan ku batal karena aku dan rey sama-sama tidak menghendaki pernikahan tersebut!” ujar ve pada ku
“tapi aku akan ke jepang dan aku tidak mungkin membatalkan keberangkatan ku sekarang aku ada urusan yang harus ku selesaikan disana” gumam ku pada ve
“apakah kamu akan kembali lagi ke sini dit?” Tanya ve yang sepertinya menahan air mata yang sudah hampir menetes
“aku akan kembali untukmu, terimalah kembali cincin ini” ucap ku sambil memakaikan cincin yang pernah terlepas di jari manis ve
“aku akan selalu disini dit menunggu mu” ujar ve pada ku yang kali ini tak bisa lagi menahan air matanya
“percayalah ketika dua hati tulus mencinta, tak ada waktu yang terlalu lama, tak ada jarak yang terlalu jauh, karena kita tahu apa artinya setia” ucap ku menyakinkan ve, kami berpelukan untuk terakhir kalinya di sini di tempat ini
Akhirnya aku pun pergi menuju terminal 2F untuk pergi ke jepang, aku menoleh ke arah ve dan berkata “I love you ve”
Ve pun membalas nya dengan berkata “I Also Love you”



Created by: Adhityo N
Follow my twitter: @adhityo_np

Jika anda ingin mengcopy teks ini harap cantum kan nama pengarang dan sumber. Arigatou J


                

Tidak ada komentar:

Posting Komentar