Halaman

Minggu, 10 Maret 2013

Mataku adalah Matamu (terinspirasi dari Jessica Vania JKT48)


jessica vania atau yang biasa kupanggil Jeje, pada suatu pagi Jeje duduk di sebuah taman di depan rumahnya sambil memainkan biolanya. Nada-nada indah mengalun dengan merdu. Siapa saja yang mendengarnya pasti akan tersentuh. Meskipun buta Jeje termasuk perempuan yang sangat berbakat. Dia tergolong dalam orang-orang cacat yang memiliki kelebihan.

Sepuluh tahun yang lalu, saat Jeje duduk di bangku SD, dia mengalami kecelakaan yang hampir merenggut nyawanya. Saat itu di tengah bermain kejar-kejaran bersama teman kecilnya yang bernama andre. Pada saat yang sama yudha berlari menuju kejalan raya, tanpa di sangka mobil melintas ke arahnya, Jeje yang melihat kejadian itu langsung berlari ke arah yudha dan mencoba menariknya agar terhindar dari mobil itu. Alhasil yudha terbebas dari mobil itu tetapi malah dirinya yang tertabrak. Inilah penyebab kebutaannya. Melihat hal itu yudha terus-terus saja di hantui rasa bersalah yang amat mendalam sampai sekarang ini. Dia rela melakukan apa saja demi menebus rasa bersalahnya terhadap Jeje bahkan dia rela mendonorkan matanya tetapi Jeje menolaknya. Hingga pada akhirnya yudha mengikuti orang tuanya ke luar negeri.

Hari-hari Jeje di isi dengan kegelapan. Dia tidak pernah merasa putus asa maupun mengeluh. Dia tetap saja menikmati hari-harinya dengan senyuman. Dia tidak pernah menjadikan kebutaannya ini sebagai alasan untuk terpuruk. Justru dia merasa beruntung karena masih di beri kesempatan untuk hidup dan menjalani hari-hari.Kadang-kadang Jeje diliputi rasa rindu dengan yudha sahabatnya. Sudah tiga tahun mereka tidak pernah bertemu. Meskipun kehilangan yudha Jeje memiliki teman baru Randy namanya. Mereka bertemu di tempat les biola. Randy adalah laki-laki yang baik, meskipun belum lama berkenalan tetapi dia sangat baik dan perhatian terhadap Jeje. Entah mengapa setiap berada di dekat goya Jeje selalu merasakan sesuatu yang aneh. Dia selalu merasa kalau Randy seperti tidak asing baginya dan terasa sudah lama mengenal Randy. Tapi siapa pun dia, Jeje sangat berterima kasih karena sudah baik padanya dan selalu membuat dia bahagia.

Sebulan pun telah berlalu, Randy dan Jeje makin akrab saja. Suatu hari Jeje menangis karena rindu akan sahabatnya yang telah lama meninggalkannya. Randy yang tidak tega melihat Jeje menangis akhirnya menghiburnya dan mengembalikan senyum cerianya kembali. Dia selalu membuat hari-hari Jeje penuh dengan keceriaan dan selalu ada disaat Jeje butuh dimana pun dan kapan pun. Jeje sangat berharap suatu hari nanti ketika keajaiban datang menghampirinya dan dia sudah dapat melihat lagi, orang yang akan ia temui pertama kali adalah Randy, dia ingin menatap wajah Randy dan membelainya, sekaligus ingin berterimah kasih karena sudah baik padanya.

Kebersamaan mereka yang di rajut untuk beberapa bulan saja akhirnya kandas di tengah jalan. Entah mengapa Randy tiba-tiba menghilang dan sulit sekali untuk di hubungi. Lagi-lagi Jeje harus ditinggalkan oleh orang-orang ia sayangi. Dia sangat sedih karena harus menerimah kenyataan itu dan lebih menyedihkan lagi, di saat dia akan melihat lagi dia harus kehilangan Randy. Padahal selama ini dia selalu mengimpikan akan melihat Randy dan berbagi kebahagiaan dengannya. Setelah sekian lama menunggu donor mata, akhirnya ada juga pendonor mata yang datang. Entah siapa pendonor mata ini, identitasnya sangat di rahasiakan. Menurut dokter belum saatnya kamu mengetahui siapa pendonor mata ini, nanti setelah kamu melihat baru bisa mengetahuinya. Hatinya begitu galau mendengar pernyataan dokter karena dia ingin sekali berterimah kasih pada sang pendonormata.

Seminggu setelah operasi mata berjalan. Akhirnya Jeje sudah bisa melihat indahnya dunia ini. Apa-apa saja yang dulu ia tidak bisa liat akhirnya dia bisa melihat, menyentuh dan merasakannya. Bahkan wajahnya pun akhirnya sudah bisa ia lihat di depan cermin. Dia sangat bahagia.

Tak ada kata-kata yang ia dapat ucapkan selain beryukur kepada yang di atas. Diam-diam dia meneteskan air matanya. “andaikan Randy dan yudha ada di sini”. Ucapnya lirih. Tiba-tiba saja dia di kagetkan oleh panggilan mamanya, dia lalu buru-buru menghapus air matanya. Dia kaget dan sedikit heran ketika mamanya memberikannya sebuah surat. Buru-buru ia membacanya. Setelah membaca isi surat, tak kuasa ia menangis dan berteriak sekeras-kerasnya. Ternyata pendonor matanya adalah yudha alias Randy. Selama ini orang yang bernama Randy adalah yudha, di memberikan matanya karena dia ingin melihat Jeje bahagia dan sebagai wujud rasa bersalahnya di masa lalu. Jeje tak kuat lagi, dia terus-terus saja menagis. Dan lebih membuat hatinya hancur adalah pendonor matanya adalah sahabatnya sendiri. Entah apa yang harus ia lakukan, dia belum sempat berrterimah kasih karena tiga hari setelah operasi yudha sudah berangkat ke luar negri.
  
Ini merupakan kejadian yang amat tidak bisa di lupakan Jeje, karena di balik matanya terdapat mata yudha. Mata Jeje adalah mata yudha, begitupun sebaliknya. “jaga mataku baik-baik Jeje, aku sangat bahagia bisa melihatmu bisa melihat lagi. Senyum mu adalah bahagiaku”. Begitulah pesan terakhir di isi surat yudha.




Created by: Adhityo N
Follow my twitter: @adhityo_np

Jika anda ingin mengcopy teks ini harap cantum kan nama pengarang dan sumber. Arigatou J

2 komentar: